IDENTITAS
PESERTA DIDIK
Nama Peserta
Didik :
…………………………………
Nomor
Anggota : …………………………………
Tempat,
Tanggal Lahir : …………………………………
Jenis
Kelamin : …………………………………
Agama : …………………………………
Kelas : …………………………………
Nama Orang
Tua
Ayah : …………………………………
Ibu : …………………………………
Alamat Orang
Tua
Jalan : …………………………………
Kelurahan/Desa : …………………………………
Kecamatan : …………………………………
Kota : …………………………………
Provinsi : …………………………………
Pas Photo
|
SEJARAH PRAMUKA
DUNIA
Awal tahun 1908
Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya.
Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini
cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri
organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys
Scout.
Tahun 1912 atas
bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk
wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916
berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku
The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini
bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk
serigala.
Tahun 1918 beliau
membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922
beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku
ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai
bahagia.
Tahun 1920
diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924
Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929
Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933
Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937
Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947
Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951
Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955
Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore
IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963
Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967
Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971
Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975
Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979
Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983
Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987
Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991
Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995
Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999
Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003
Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka
dan baru dapat terlaksana tahun 1919
Dari sahabatnya
yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di
Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka
dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920
dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di
London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London
ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi
ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920
sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert
Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang
pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio
Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan
sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina,
Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London
dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin
SEJARAH KEPRAMUKAAN
Gagasan Boden Powell
yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk
Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu
dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia
dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan
Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh
pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan
meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun
1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu
pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak
yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh
proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun
1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang
terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia)
berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun
1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari
kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih
adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi
gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi
kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana
Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang
RIWAYAT BADEN POWELL
Pencetus
berdirinya Gerakan Pramuka sedunia adalah Lord Baden Powell. Beliau dilahirkan
pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris. Nama sesungguhnya ialah
Robert Stepenshon Smyth. Ayahnya adalah seorang Profesor Geometri di
Universitas Oxford bernama Baden Powell yang
meninggal ketika
Stepenshon masih kecil. Lahirnya pendidikan Gerakan Pramuka diilhami oleh
pengalamanpengalaman semasa hidupnya diantaranya adalah :
a.
Ditinggal ayahnya sejak kecil dan mendapat pembinaan watak dari
ibunya.
b.
Latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olahraga dan
lain lainnya didapat dari kakak-kakaknya.
c.
Lord Baden Powell sangat disenangi teman-temannya karena selalu
gembira, lucu, cerdas, suka bermain musik, bersandiwara, mengarang dan
menggambar.
d.
Pengalaman di India sebagai Letnan Ass (pembantu Letnan) pada
Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang. Dan
ditemukan di puncak gunung, serta keberhasilan melatih panca indra kepada
Kimball O’Hara.
e.
Pengalaman terkepung Bangsa Boer di Kota Mafeking, Afrika Selatan
selama 127 hari dan kekurangan makan.
f.
Pengalaman mengalahkan Kerajaaan Zulu di Afrika dan mengambil
kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Semua pengalaman
hidupnya ditulis dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’. Buku ini
sebenarnya berisikan petunjuk petunjuk kepada tentara muda inggris agar dapat
melakukan tugas penyelidikan dengan baik. Buku ini sangat menarik bukan hanya
bagi para pemuda bahkan juga orang dewasa.
Seorang pemimpin
Boys Brigade di Inggris yang bernama tuan William Smyth meminta beliau untuk
melatih anggotanya sesuai dengan cerita-cerita pengalaman beliau yang terdapat
dalam buku ‘Aids to Scouting’. Akhirnya dipanggillah 21 pemuda dari Boys
Brigade dari berbagai wilayah negeri Inggris untuk diajak berkemah dan berlatih
di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Pada tahun 1901
beliau meminta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jendral.
Pada tahun 1929, beliau mendapat titel Lord dari Raja George. Beliau menikah
dengan Olave St Clair Soames dan dianugrahi 3 orang anak. Beliau meninggal pada
tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
SALAM PRAMUKA
Salam
(Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam adalah
suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau dasar tata
susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi Salam Pramuka.
Salam untuk
melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke
dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
Dalam
menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan
cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam Pramuka
digolongkan menjadi 3 macam :
1.
Salam Biasa.
Yaitu salam yang
diberikan kepada sesama anggota Pramuka.
2.
Salam Hormat.
Yaitu salam yang
diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
3.
alam Janji.
Yaitu salam yang
dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan
janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)
Untuk Salam
hormat diberikan kepada :
1.
Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
2.
Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
3.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar,
para menteri dan pejabat lainnya.
4.
Lagu Kebangsaan.
LAMBANG PRAMUKA
Lambang Pramuka
mempunyai beberapa arti kiasan diantaranya :
Satu :
Buah Nyiur dalam
keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti :
penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah
Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Dua :
Buah Nyiur dapat
bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah
sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan
dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah
air dan bangsa Indonesia.
Tiga :
Nyiur dapat
tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan
dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambing itu mengkiaskan, bahwa tiap
Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam
keadaan yang bagaimanapun juga.
Empat :
Nyiur bertumbuh
menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.
Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang
tinggi dan lurus yakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah
diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Lima :
Akar Nyiur yang
bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan
tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan
yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai
olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Enam :
Nyiur adalah
pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan
bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan
kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
KODE KEHORMATAN
1.
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya
dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang
terdapat dalam Metode Kepramukaan.
2.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji yang disebut Satya:
a.
Diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan
Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.
b.
Dipergunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela
mengamalkannya.
c.
Dipakai sebagai titik tolak memasuki proses pendidikan kepramukaan
guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial,
intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
3.
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk ketentuaan moral yang disebut
Darma adalah:
a.
Alat pendidikan mandiri yang progresif untuk membina dan
mengembangkan akhlak mulia.
b.
Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka
menemukan, menghayati serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat
dimana ia hidup dan menjadi anggota.
c.
Landasan gerak bagi Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan kepramukaan yang kegiatannya mendorong pesarta didik
manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati,
serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.
d.
Kode Etik bagi organisasi dan anggota Gerakan Pramuka, yang
berperan sebagai landasan serta ketentuan moral yang diterapkan bersama
berbagai ketentuan lain yag mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan oleh anggota.
4.
Kode Kehormatan Pramuka adalah budaya organisasi Gerakan Pramuka
yang melandasi sikap dan perilaku setiap anggota Gerakan Pramuka dalam
melaksanakan kegiatan berorganisasi.
Kode Kehormatan
Pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan perkembangan
rohani dan jasmani anggota Gerakan Pramuka
PRAMUKA PENGGALANG
Penggalang adalah
sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari
11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa
penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia
menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya
peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan
" Soempah Pemoeda" pada tahun 1928 .
Satuan Satuan
terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa Regu
disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan
dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu
itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu orang dari
mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama.
Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan
Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang
Ramu
2. Penggalang
Rakit
3. Penggalang
Terap
Setiap anggota
Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak
mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada
lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar Merah. TKU untuk
Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni
nama bunga pohon kelapa.
Kode Kehormatan
bagi Pramuka penggalang, terdiri atas:
1.
Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku
aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
pancasila.
Menolong sesama
hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
Menepati
Dasadarma.
2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma,
selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
1. Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot
yang sopan dan kesatria.
4. Patuh
dan suka bermusyawarah.
5.
Rela menolong dan tabah.
6.
Rajin, trampil dan gembira.
7.
Hemat, cermat dan bersahaja.
8.
Disiplin, berani dan setia.
9.
Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.
LAGU KEBANGSAAN
Setiap bangsa di
dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar
merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan
cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api
perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan
kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a.
Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar
lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan
khidmat.
b.
Insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa
mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap
suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu
kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di dunia,
maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia.
“Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa
Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula
pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d.
“Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air
Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat
dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah
penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka
hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang
bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan
Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa
dan Negara Indonesia.
e.
Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka
Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan serta
mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
f.
Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan
dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia
Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati
arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa
Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus
mampu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta
memiliki rasa hormat terhadapnya.
g.
Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap
Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan
berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h.
Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka
pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat
kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
Uraian tentang
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan
bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap
Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan
dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
BARIS BERBARIS
Peraturan Baris
Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris
berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun
baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Berbaris ?
a.
Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang
diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang
diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.
Maksud dan tujuan
1.
Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas,
rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2.
Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang
tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok,
sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3.
Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa
senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan
tugas.
4.
Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas
di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain
daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5.
Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian
untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan
tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang
akan dapat merugikan.
ABA-ABA
1.
Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang
diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya
pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2.
Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)
Aba-aba petunjuk
2)
Aba-aba peringatan
3)
Aba-aba pelaksanaan
a.
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan
maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh: a)
Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat
istirahat di tempat - GERAK
b.
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk
dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh: a) Lencang
kanan - GERAK
b) Istirahat di tempat - GERAK
c.
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk
melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah: GERAK,
JALAN, MULAI
GERAK: adalah untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: jalan ditempat–GERAK, siap-GERAK, hadap
kanan-GERAK, lencang kanan-GERAK
JALAN: adalah utuk
gerakan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh: haluan kanan/kiri –
JALAN, dua langkah ke depan –JALAN, satulangkah ke belakang – JALAN
Catatan: Apabila
gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba aba harus
didahului dengan aba-aba peringatan MAJU Contoh: -maju – JALAN, haluan
kanan/hadap kanan/kiri maju – JALAN, melintang kanan/kiri maju -J ALAN
MULAI : adalah
untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh: hitung –MULAI, tiga bersaf kumpul -MULAI
KUMPULAN SANDI SANDI
Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya
rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut sandi, atau tulisan-tulisan
yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita
mengetahui kunci atau cara
memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu
yang suka berkelana dan suka
berpindah-pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai bentuk sandi
untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM,
di Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk
mengirimkan berita rahasia antar kota, mereka menulis pesan di kepala para
budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak
itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur
kembali untuk mengetahui pesan yang tersembunyi.
1. Sandi Koordinat / Merah Putih
Cara : buatlah perkataan kunci, missal GUDEP SEDIA (maka
kata-kata ini yang menjadi kuncinya,ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah
hurufnya 10 buah, masing-masing kata terdiri dari 5 huruf).
G
|
U
|
D
|
E
|
P
|
|
S
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
D
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
I
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
T
|
A
|
U
|
V
|
W
|
X
|
Y
|
2. Sandi Rumput
Sandinya dibuat menyerupai rumput ( rumput pendek berarti titik sedangkan rumput
panjang berarti garis )
Contoh :
PRAMUKA = .--. / .-. / .- /
-- / ..- / -.- / .-
. = λ
- = Λ
Maka PRAMUKA =
3. Sandi Abjad / Sandi Balik
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Z Y X W V U T S R Q P O N M L K J I H G F E D C B A
Kunci = AZ atau ZA, bisa juga ditulis A = Z atau
sebaliknya.
Contoh : GUDEP akan kita tuliskan TFWVK
Kita lihat G ada di atas huruf T, lalu U ada di atas F,
dst.
4. Sandi AND
Sandi AND adalah sandi
yang huruf-hurufnya diletakkan pada kata AND,contoh :
ANDA KANDU ANDA DANDA DANDI SANDI NANDI
A K U A D A D I S I N I
= Aku ada di sini
5. Sandi Siput
Sandi yang cara membacanya berputar menyerupai rumah siput, dengan cara mencari kata
yang paling tengah (ada tandanya).
Contoh :
U D U N I A
D O W E L
A N E D B
P K A P A
= Baden Powell
Bapak Pandu Dunia
SANDI MORSE
Morse dapat dapat dilakukan dengan :
1. Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb
2. Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api dsb
3. Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb
4. Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb
5. Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph
Huruf Morse
Untuk mempermudah menghafalkan, penulis menyusunnya dalam
kelompok-kelompok tertentu.
Huruf yang terdiri dari titik (.) saja, yaitu :
E = . I = .. S = … H = ….
Huruf yang terdiri dari garis (- ) saja, yaitu :
T = - M = -- O = --- KH = ----
Huruf yang berlawanan, terdiri atas :
A = .- berlawanan dengan N = -.
U = ..- berlawanan dengan D = -..
V = …- berlawanan dengan B = -…
W=.-- berlawanan dengan G = --.
P = .--. berlawanan dengan X = -..-
R = .-. berlawanan dengan K = -.-
Huruf yang berbalikkan, terdiri dari :
Y = -.-- dengan Q = --.-
L = .-.. dengan F = ..-.
Huruf yang tidak ada lawannya, adalah :
J = .--- C = -.-. Z = --..
KIM (Ketajaman Indra Manusia)
Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden
Powell yang diambil dari sebuah ceritanya dari buku Scouting For Boys. Tentang
seorang anak laki-laki cerdas bernama Kimball O’Hara, anak anak seorang sersan
dari Resiman Irlandia yang ditugaskandi India.
Orang tua Kim (panggilan namanya) meninggal ketika Kim
masih sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama salah seorang bibinya.
Bentuk permainan Kim :
1.
Kim Lihat :
a.
Melihat beberapa benda
sesaat, kemudian mencoba mengingatnya kembali.
b.
Membedakan
warna-warna.
c.
Mengingat beberapa
macam benda/ barang yang hampir sama dan sebagainya.
2.
Kim Cium :
a. Bumbu-bumbu
b. Wewangian
c. Bunga-bunga
d. Buah-buahan.
e. Obat-obatan dsb
3.
Kim Raba :
a. Meraba / memegang berbagai benda dan mencoba mengingat dan
menyebutkan apa nama yang dipegangnya itu
b. Benda-benda tersebut dapat dimasukan ke dalam kantung
tertutup atau mata kita yang ditutup dengan kain.
4.
Kim Rasa :
Hampir sama dengan kim cium, hanya lidah yang lebih
berperan merasakan manis, asam, pahit, dari berbagai buah-buahan atau
bumbu-bumbu.
5.
Kim Dengar :
a.
Mendengarkan berbagai
bunyi-bunyian
b.
Membedakan berbagai
suara alat music
c.
Membedakan
beberapa peristiwa /kegiatan dari suara yang didengarnya. Seperti :
a.
Suara kayu digergaji
b.
Suara pintu dibuka
atau tertutup
c.
Suara orang berjalan
6.
Kim Kombinasi :
7.
Gabungan dari berbagai
macam kim di atas, semakin cerdas seseorang , semakin baik
kemampuan panca inderanya. Jika ingin cerdas, banyak-banyak berlatih
dan belajar.
SANDI SEMAPHORE
Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima
berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut
berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah
dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai
isyarat semaphore dengan cepat dan mudah.
CARA CARA MENAKSIR
Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika
hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas
tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.
Menaksir Lebar Sungai
Dengan cara perbandingan
1. Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
2. Jadikan tempat kita berdiri
(titk B)
3. Berjalanlah ke kiri/sisi sungai
sejauh 10m, itu titik C
4. Dari titik C jalan
terus sejauh 5m (setengah dari jarak
BC) dan itu adalah titik D.
5. Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan
pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik
A tepat satu garis.
6. Dengan demikian jarak lebar
sungai adalah 2XDE
Menaksir Tinggi
a. Menaksir Tinggi
Pohon
1.
Kita berjalan dari
pohon sejauh 11m, sebut saja titik B
2.
Di titik B, berdiri
seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
3.
Di titik C, kita
bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi
pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik
E
4.
Maka tinggi pohon (AE)
adalah 12 x BD.
5.
Rumus tingginya AE =
12 BD
b. Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera
1.
Tinggi Tongkat (AB)
missal adalah 160cm
2.
Tinggi tiang listrik
dimisalkan CD
3.
Banyangan tongkat
misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8
4.
Jika panjang bayangan
tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya
dengan skala perbandingan tongkat Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m
Menaksir Kecepatan Arus Sungai
a.
Kita tentukan 2 titik
di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
b.
Jaraknya jangan
terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak
banyak rintangan)
c.
Lalu di titik A kita
hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
d.
Hitung waktu dari
mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m,
waktu tempuhnya 4,5 detik.
Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk
MAPPING / PEMETAAN
Peta Pita (Ribbon Map)
Cara membuat Laporan Peta Pita :
Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan :
1. Kepada siapa laporan ditujukan
2. Siapa yang membuat laporan (identitas yang lengkap)
3. Keterangan / data laporan seperti tanggal pembuatan,cuaca dan sebagainya.
Pada halaman berikutnya, dibuat peta-pita dengan :
1.
Halaman menjadi 7
ruang / kolom, untuk :
a.
Nomor
b.
Waktu Perjalanan
c.
Laporan Perjalanan
(ditulis dari bawah)
d.
Jarak yang ditempuh
(dalam m)
e.
Arah (jurusan 3 angka
/ kompas)
f.
Gambar peta-pita(untuk
bagian sisi kanan dan kiri jalan)
g.
Menulis
keterangan-keterangan.
2.
Menulis laporan dibuat
dari bawah ke atas
3.
Setiap berbelok, kita
membuat garis pembatas sebagai tanda kita berubah / berganti arah.
4.
Gambar-gambar
(tanda-tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta Topografi
5.
Jika ada hal-hal
penting/ bangunan bersejarah yang menarik kita dapat menggambarnya di dalam kertas
khusus/ halaman lain.
6.
Menghitung jarak
dapat menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.
Peta Lokasi
Peta lokasi adalah peta yang menunjukan lokasi / letak
suatu daerah / medan / bangunan dan lain-lainnya. Peta tersebut harus dibuat sedemikian
rupa,sehingga yang terletak di atas adalah arah yang biasanya ditetapkan dengan
tanda panah (menunjuk arah utara)
Peta Perjalanan
Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat
dalam bentuk yang lain. Pengerjaannya dan cara-caranya tidak jauh berbeda
dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita.
Keterangan :
1. Jarak pada perjalanan diskalakan.
2. Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
3. Mulailah membuat peta perjalanan di tengah kertas, dan
tandailah tempat permulaan dengan huruf A.kemudian ke tempat kedua B, dst.
4. Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlahke dalam
skala.
5. Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
6. Arah utara selalu di atas.
PPPK (PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN)
KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
1.
Ketrampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta
didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan
Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan
dan pengetahuan
kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada
orang lain yang
sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang
3. Ketrampilan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang
Kesehatan
merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan
perkembangannya
agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta
lingkunganny,
dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami
kecelakaan.
MATERI POKOK
a.
P3K bagi pasien yang
berhenti bernafas Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar
belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan
efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan
nafas ke paru-paru korban.
Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut
ke mulut/hidung sebagai berikut:
a.
Kepala korban
diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
b.
Rahang ditarik sampai
mulut terbuka
c.
Penolong membuka mulut
lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau
tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut
korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban
dan meniupnya.
d.
Tiup ke mulut/hidung
korban, kepada :
1. Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali
tiupan pada setiap menit.
2. Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. P3K bagi korban Sengatan
Listrik
1.
Penolong hendaknya
berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
2.
Gunakan tongkat
kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang
menempel pada tubuh korban
3.
Setelah kontak dengan
aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai
bantuan medis datang
c. P3K bagi pasien yang
menderita pendarahan parah
1.
Luka hendaknya ditutup
kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan
kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa
juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan
bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan
disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi
menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka
agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh
korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2.
Luka yang sudah
berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu
sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun
atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3.
Pada semua
kasusapendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti
dan letakkan penderita pada posisi yang palingamenyenangkan dan semua yang
mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
d. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1.
Setiap kecelakaan,
kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan
atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang
ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat
penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2. Tanda-tanda Shok
a.
Denyut nadi cepat tapi
lemah
b.
Merasa lemas
c.
Muka pucat
d.
Kulit dingin, kerinagt
dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e.
Merasa haus
f.
Merasa mual
g.
Nafas tidak teratur
h.
Tekanan darah sangat
rendah
3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan
dengan cara :
a.
Menghentikan
pendarahan
b.
Meniadakan
hambatan-hambatan pada saluran nafas
c.
Memberi nafas buatan
d.
Menyelimuti dan
meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4.
Langkah - langkah
Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a.
Baringan korban dengan
posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk
menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat
ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b.
Selimuti pasien dan
hindarkan dari lantai serta udara dingin
c.
Usahakan pasien tidak
melihat lukanya
d.
Pasien/penderita yang
sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan
shok yang terdiri dari : - 1 sendok teh garam dapur - ½ sendok teh tepung soda
kue - 4-5 gelas air - dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e.
Perlakukan pasien
dengan lemah lembut
f.
Cepat-cepat panggil
dokter
TALI - TEMALI
MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYAPERMAINAN PRAMUKA
1. REBUT DAN RAMPAS
Peralatan
: Tongkat
atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain :
bebas
Waktu
: 10 menit
Tujuan
: Melatih kecekatan & Melatih
kesetiakawanan
Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1
meter. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya
hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus
melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah
kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan
ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak antar anak dapat diperbesar
bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila
ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.
2. PETANI DAN PENCURI
Peralatan
: Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain atau agar
kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu
: 8-10
menit
Tujuan
: Melatih kecepatan
Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi
pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk
sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang
dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan
mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda
tersebut. Pencuri itu harus lari
3. ARUNG
JERAM
Tujuan
:
a. Kerja
sama tim.
b. Kekompakan
regu.
c. Yang
kuat membantu yang lemah.
d. Menetapkan
bersama trategi manajemen secara tepat.
e. Menempatkan
diri saat bertindak/ menjalankan tugas.
Alat :
a.
Tali besar ( diameter 4-5 cm/ seukuran tali Perahu ).( panjang
tali sesuaikan dengan anggota regu yang bermain. )
b.
Kedua ujung tali di ikat dengan kuat.
Pelaksanan :
c.
Semua anggota regu duduk melingkar dengan kedua kaki menjulur
(selonjor) ke dalam lingkaran.
d.
Tiap anggota regu kedua tangannya memegang tali, jarak antar
anggota regu 0,5 – 1 meter. Jarak semakin rapat semakin baik.
e.
Peraturan :
f.
Semua anggota regu berupaya untuk berdiri secara bersama-sama.
g.
Saat mencoba berdiri, kedua kaki/ lutut tidak boleh ditekuk (
Tetap Lurus )
h.
Setelah dapat berdiri bersama, kemudian berupaya duduk bersama
kembali.
i.
Diupayakan jangan ada peserta yang terjatuh.
4. STICK
GOYANG
Tujuan :
a. Menjalin
Kerja sama dan toleransi antar anggota.
b. Belajar
saat menerima dan kapan harus memberikan kesempatan kepada yang lain.
c. Berlatih
menghadapi segala rintangan atas asas kebersamaan.
Alat :
a. Tali
Pramuka/ boleh rafia. Sejumlah peserta.
b. Tongkat/
Balok/ papan kayu/ Bambu . Panjang ( 2- 3 meter ) Diameter bebas.
c. Aneka
Halang rintang.
Pelaksanaan :
a. Tiap
anggota regu berhak memegangi utas tali . boleh sebelah kanan atau kiri
b. Ditengah
tarikan utas tali, diletakkan balok/ bambu dengan tali dalam kondisi kencang.
c. Regu
Menempuh suatu perjalanan penuh rintangan dengan jarak bebas.
d. Regu
dengan waktu tempuh tercepat dan balok/ bambu tidak pernah jatuh itulah yang
terbaik
e. Rintangan
dapat dibuat sedemikian rupa, sehingga perjalanan membawa balok/ bambu nampak
penuh tantangan. ( Melebar, menyempit, lompat, naik dan turun)
5. BAUT BARISAN
Tujuan :
Agar seluruh
peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus
melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta
di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang
pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu
menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
1. Kedua
keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba
pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
2. Pemandu
akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus
jongkok.
3. Setiap
kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan
tugasnya dengan benar.
4. Kelompok
yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (
bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh
langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c. Sebelum
pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah
aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.
6. BERCERMIN
Latihan yang
menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam
menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
a. Setiap
peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam
jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah
cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b. Untuk
putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya
bersentuhan dengan lembut.
c. Pada
putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan
menuntun mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
1. Apa
bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2. Bagaimana
perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3. Adakah
persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan
sehari-hari?
1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung
tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama
besar dan tidak licin
3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang
tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali
yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang
sama besarnya dan dalam keadaan licin
7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda
atau orang pingsan
8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Macam Ikatan dan Kegunaannya
a. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu
akan tetapi ikatan pangkal ini dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
b. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat
masih dapat bergerak leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak
tercekik.
c. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda
lainnya yang berbentuk tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu
tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
d. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik
dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
e. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat
binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke
jurang atau pohon, dsb
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
PENILAIAN KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
SEMESTER GANJIL
No.
|
Aspek
Penilaian
|
Nilai
|
1
|
Nilai Umum
|
|
a.
Kehadiran
|
||
b.
Pengetahuan
|
||
c.
Ketamprilan
|
||
2
|
Nilai Khusus
|
|
a. Kedisiplinan
|
||
b. Kejujuran
|
||
c. Kemandirian
|
||
d. Bertanggungjawab
|
||
3
|
Nilai Tambahan
|
|
a. Kecakapan
|
||
b. Peghargaan
|
||
Jumlah
|
||
Nilai
Kualitatif
|
CATATAN :
Perkembangan Anak Didik :
|
Catatan :
|
Semarang,
Desember 2015
Pembina Penggalang,
(………………………………………)
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
Hari : Jumat,
No
|
Jenis Kegiatan
|
Penilaian
|
Catatan
|
PENILAIAN KEGIATAN LATIHAN PRAMUKA
SDN PEDURUNGAN TENGAH 01 SEMARANG
SEMESTER GENAP
No.
|
Aspek
Penilaian
|
Nilai
|
1
|
Nilai Umum
|
|
d.
Kehadiran
|
||
e.
Pengetahuan
|
||
f.
Ketamprilan
|
||
2
|
Nilai Khusus
|
|
e. Kedisiplinan
|
||
f.
Kejujuran
|
||
g. Kemandirian
|
||
h. Bertanggungjawab
|
||
3
|
Nilai Tambahan
|
|
c. Kecakapan
|
||
d. Peghargaan
|
||
Jumlah
|
||
Nilai
Kualitatif
|
CATATAN :
Perkembangan Anak Didik :
|
Catatan :
|
Semarang,
Juli 2016
Pembina Penggalang,
(………………………………………)
LEMBAR PELANTIKAN
Hari/Tanggal
|
Tempat
|
Yang
Melantik
|
Dilantik
Menjadi
|
FORM KEGIATAN LUAR LINGKUNGAN
Nama kegiatan
|
Tingkat
|
Sebagai
|
LEMBAR PELANTIKAN
Hari/Tanggal
|
Tempat
|
Yang
Melantik
|
Dilantik
Menjadi
|
FORM KEGIATAN LUAR LINGKUNGAN
Nama kegiatan
|
Tingkat
|
Sebagai
|